11 Desember 2008

testing-tyas natalia-23060164

PENGARUH PEMADATAN DENGAN GYRATORY TESTING MACHINE (GTM) TERHADAP KINERJA LABORATORIUM DARI CAMPURAN ASBUTON BERGRADASI SUPERPAVE


Tesis ini menguraikan suatu penelitian laboratorium untuk mengevaluasi pengaruh pemadatan dengan menggunakan alat pemadat Gyratory Testing Machine (GTM) terhadap kinerja laboratorium dari campuran bergradasi Superpave dengan variasi bahan memakai Asbuton pada ukuran tertentu sebagai agregat halus. Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi Superpave Nominal Size 19,0 mm dari Asphalt Institute, (1996), yang berfungsi sebagai Lapis Pengikat (AC-Binder Coarse), dengan gradasi pilihan berada di atas Kurva Fuller yang kemudian memotong Kurva Fuller di antara saringan No. 4 dan No. 8 menuju bawah Daerah Terlarang. Spesifikasi campuran yang digunakan adalah Spesifikasi Baru Campuran Beraspal Panas (Dep. Kimpraswil, 2001) Metode Marshall digunakan dalam perencanaan campuran aspal, untuk mendapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) dari masing-masing jenis campuran, benda uji dipadatkan dengan alat pemadat Marshall sebanyak 2x75 tumbukan. Pengujian Marshall Immersion untuk mengetahui ketahanan terhadap pengaruh air, dan pengujian dengan alat UMATTA untuk mengetahui nilai Modulus Resilien dilakukan pada nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Masing-masing jenis campuran dipadatkan dengan alat pemadat Marshall dan Gyratory Testing Machine (GTM). Kadar Aspal Optimum (KAO) untuk campuran aspal bahan batu pecah (standar) didapat sebesar 6,7% dan untuk Asbuton sebagai agregat halus pada ukuran tertentu sebesar 7,0%. Hasil Marshall Immersion menunjukkan bahwa campuran aspal dengan bahan memakai Asbuton pada ukuran tertentu sebagai agregat halus menghasilkan nilai Indeks Stabilitas Sisa (IRS) sebesar 96,35% lebih baik daripada campuran aspal dengan bahan batu pecah standar yaitu sebesar 90,56%. Untuk banyak pengujian, campuran aspal dengan alat pemadat Marshall menghasilkan kinerja laboratorium yang lebih baik daripada pemadatan dengan alat GTM. Pada pengujian UMATTA pada temperatur 25°C, nilai Modulus Resilien terbesar tetap dihasilkan oleh alat pemadat Marshall konvensional dengan bahan campuran berupa Asbuton sebagai agregat halus ukuran tertentu, yaitu sebesar 2238 MPa, sedangkan campuran dengan bahan batu pecah hanya 1956 MPa.


tyas natalia-23060164


download referensi disini

Tidak ada komentar: