JAKARTA, SENIN — Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang hanya Rp 500 agar pemerintah mudah melakukan penyesuaian ketika ada kenaikan harga minyak dunia.
"Sebenarnya bisa saja harga BBM diturunkan hingga RP 4.500, tetapi kalau naik lagi bisa siap tidak masyarakat. Itu agar mudah melakukan adjusment ketika ada kenaikan harga minyak dunia. Karena itu, mengapa pemerintah tidak menurunkan harga BBM lebih besar dari Rp 500," kata pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance Indonesia (INDEF), Aviliani, saat diskusi dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Gedung DPD, Jakarta, Senin (10/11).
Aviliani memperkirakan, pada 2009, harga minyak akan mengalami fluktuasi karena adanya Pemilu. "Jadi, meskipun saya yakin harga minyak bisa tidak sampai menyentuh 100 dollar AS per barrel, harga minyak fluktuasinya akan tetap berlanjut," tuturnya.
Selain itu, fluktuasi harga minyak dunia juga disebabkan selama tiga bulan ke depan orang akan mulai berinvestasi. Jika investasi ditempatkan di sektor komoditas, harga komoditas akan naik. Namun, jika investasi dilakukan di minyak, harga minyak akan naik.
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar